4 Penelitian oleh Para Ahli yang Pernah di Anggap Gagal 

4 Penelitian oleh Para Ahli yang Pernah di Anggap Gagal 

4 Penelitian oleh Para Ahli yang Pernah di Anggap Gagal 

4 Penelitian oleh Para Ahli yang Pernah di Anggap Gagal  – Pada dasarnya, sebuah percobaan dan penelitian dalam bidang sains memang wajib dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan atau jawaban empiris tertentu. Biasanya, kebanyakan percobaan slot joker123 tersebut berhasil karena memang sudah dilakukan studi sebelumnya secara mendalam.Namun, ada banyak percobaan sains yang pernah dilakukan dan berakhir dengan kegagalan. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang berujung pada kejadian tragis.

4 Penelitian oleh Para Ahli yang Pernah di Anggap Gagal

Eksperimen pengobatan sifilis dengan metode plasebo

Sebuah eksperimen atau percobaan sains aneh untuk mengobati sifilis pada era 1930-an di wilayah perkampungan Afrika/Amerika di Alabama, Amerika Serikat. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat situs slot gacor bahwa studi tersebut dimulai pada 1932 dengan nama Studi Tuskegee. Penelitian ini juga bermaksud untuk menyelidiki infeksi sifilis pada pria kulit hitam (Afrika) yang dinilai berbeda dengan sifilis pada umumnya.

Studi dan penelitian tersebut melibatkan 600 pria kulit hitam. Adapun, sebanyak 399 orang terindikasi sifilis. Sayangnya, semua orang yang dijadikan sampel tidak pernah diberitahu bahwa mereka terindikasi sifilis. Mereka hanya mendapat informasi bahwa studi tersebut berkaitan dengan program rutin untuk cek darah.

Kloning antara Babi dan Monyet

Seperti dicatat dalam laman New Scientist, beberapa tahun yang lalu, Tiongkok pernah melakukan kloning dan menggabungkan dua spesies berbeda, yakni babi dan kera. Produk dari proyek kloning ini dinamakan Chimera, yang secara harfiah berarti spesies gabungan. Beberapa ilmuwan Tiongkok menamakan spesies baru tersebut sebagai babi primata.Sepintas dua ekor anak babi yang dihasilkan melalui kloning tersebut tampak normal layaknya babi pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah beberapa sel dan organ dalam tubuhnya yang identik dengan sel tubuh kera. Percobaan sains tersebut dilakukan di Laboratorium Sel Punca dan Reproduksi Beijing, Tiongkok.

Sayangnya, https://www.kwresource.org/ meskipun sukses dilahirkan, pada dasarnya kloning tersebut telah gagal total. Dua ekor babi primata tersebut mati tepat seminggu setelah dilahirkan. Proses kematiannya pun sangat menyiksa dan ada banyak ilmuwan di dunia yang mengecam tindakan kloning tersebut. Ilmuwan Tiongkok berdalih bahwa apa yang dilakukan justru untuk menghasilkan organ manusia (transplantasi) pada hewan-hewan gabungan.

Eksperimen Sereal Radioaktif

The Wall Street Journal memberitakan bahwa Massachusetts Institute of Technology atau MIT telah setuju membayar ganti rugi sebesar 1,85 juta dolar AS (Rp26,8 miliar) atas tuntutan hukum yang mereka dapatkan. Gugatan hukum tersebut merupakan ganti rugi dan pertanggungjawaban hukum terhadap anak-anak yang pernah diberikan sereal radioaktif pada 1940–1950-an.

Pemberian sereal atau makanan ringan tersebut didasari pada sebuah teori yang menganggap bahwa nutrisi dalam makanan lebih mudah diserap oleh tubuh jika ada campur tangan radioaktif. Nah, eksperimen gila dari MIT itu dilakukan terhadap banyak anak tanpa persetujuan resmi dari pihak-pihak yang berkompeten dalam hal medis.

Percobaan Eksekusi Mati dengan Cara Minum Kopi

Bagi penggemar kopi, minuman hitam dan pahit ini telah menjadi sebuah minuman yang membahagiakan, bahkan dapat meningkatkan produktivitas sehari-hari. Dalam jumlah yang terbatas, kopi memang memiliki banyak manfaat seperti mengurangi rasa kantuk berlebih, membantu membakar lemak, dan membantu menurunkan stres.

Namun, di zaman dulu, kopi pernah menjadi momok menakutkan di Swedia. Ditulis dalam laman History, para raja dan pemimpin Swedia pernah membatasi, bahkan melarang peredaran kopi karena dianggap dapat membunuh atau membuat peminumnya menjadi hilang kesadaran. Nah, uniknya, untuk membuktikan teorinya, seorang raja bernama slot kamboja Gustav III memberikan kopi pada narapidana sebagai hukuman matinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top